Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Seputar Kebiasaan Silaturrahmi Dikala Lebaran Hari Raya Idul Fitri


Seputar Kebiasaan Silaturrahmi Saat Idulfitri Hari Raya Idul Fitri. Silaturahim merupakan salah satu agenda utama di momen Idul Fitri atau Idulfitri untuk berkunjung ke keluarga, sanak saudara, tetangga, dan masyarakat dalam tradisi Muslim di Indonesia. Bahkan untuk tujuan menyambung tali kasih ini, masyarakat berbondong-bondong pulang kampung atau pulang kampung setiap tahunnya.

Selain agenda utama, silaturrahim secara syariat juga merupakan amalan utama alasannya ialah bisa menyambungkan apa-apa yang tadinya putus dalam kekerabatan hablum minannas. Belum lagi keutamaan dari amalan ini yang di antaranya sanggup memperpanjang umur serta melapangkan rezeki.

Terkait substansi silaturrahim ini, Muhammad Quraish Shihab dalam buku karyanya Membumikan Al-Qur’an: Peran dan Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Mizan, 1999: 317) mengungkapkan Sabda Nabi Muhammad.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Laysa al-muwwashil bil mukafi’ wa lakin al-muwwashil ‘an tashil man qatha’ak. (Hadits Riwayat Bukhari)

Artinya: “Bukanlah bersilaturrahim orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturrahim ialah yang menyambung apa yang putus.” (HR Bukhari)

Dari Sabda Nabi Muhammad tersebut, terperinci termaktub bahwa silaturahim menyambung apa yang telah putus dalam korelasi hablum minannas. Manusia tidak terlepas dari dosa maupun kesalahan sehingga menjadikan putusnya hubungan. Di titik inilah silaturrahim memiliki tugas penting dalam menyambung kembali apa-apa yang telah putus tersebut.

Idulfitri merupakan momen yang paling sempurna kalau di hari-hari lain belum bisa menyambungkan apa yang telah putus. Energi kembali ke fithrah turut mendorong insan untuk berlomba-lomba mengembalikan jiwanya pada kesucian. Idul Fitri-lah yang bisa melakukannya.

Meskipun disadari, silaturahim bergotong-royong tidak terbatas dilakukan saat Idul Fitri tiba. Manusia mustahil harus menunggu berbulan-bulan hanya untuk meyambungkan apa yang telah putus.

Hal ini didasarkan bahwa batas umur insan tidak ada yang tahu. Tentu insan akan merugi saat nyawa tidak lagi dikandung tubuh namun masih menyimpan salah dan dosa kepada orang lain. Namun, esensi kembali pada kesucian pada momen Idul Fitri menuntut umat Islam mempererat kembali tali silaturahim. Idul Fitri merupakan kesempatan yang baik dan tepat.

Dalam buku yang sama, Quraish Shihab menjelaskan arti silaturahim ditinjau dari sisi bahasa. Silaturrahim ialah kata beragam yang terambil dari kat bahasa Arab, shilat dan rahim. Kata shilat berakar dari kata washl yang berarti menyambung dan menghimpun. Ini berarti hanya yang putus dan terserak yang dituju oleh kata shilat itu.

Sedangkan kata rahim pada mulanya berarti kasih sayang, kemudian berkembang sehingga berarti pula peranakan (kandungan). Arti ini mengandung makna bahwa alasannya ialah anak yang dikandung selalu mendapat curahan kasih sayang.

Salah satu bukti yang paling nyata wacana silaturahim yang berintikan rasa rahmat dan kasih sayang itu ialah derma yang tulus. Sebab itu, kata shilat juga diartikan dengan derma atau hadiah. Wallahu ‘alam bisshawab.

Referensi: http://www.nu.or.id/
Share on Google Plus

About syahna aksesoris

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar